Jumat, 13 April 2012

WISATA GOA SUNYARAGI

Situs Tamansari Goa Sunyaragi merupakan komplek bangunan – bangunan kuno bekas Tamansari dan pesanggrahan. Situs unik yang menjadi salah satu Cagar Budaya Jawa Barat ini berlokasi di Jalan Brigjend Dharsono, Kampung Karang Balong, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Menurut Caruban nagari dalam buku “Purwaka Caruban Nagari”, Gua Sunyaragi didirikan oleh Pangeran Kararangan (bergelar Arya Caruban), adik Sultan Sepuh II pada Tahun 1703M. Bangunan yang memiliki motif- motif klasik seperti motif Mega mendung dan Motif Wadasan diyakini sebagai simbol kehidupan. Sedangkan motif tanaman rambat, patung-patung hewan dan manusia melambangkan sebagai isi dari dunia. 
Gua Sunyaragi tidak hanya bergaya klasik, akan tetapi mendapatkan pengaruh gaya Tiongkok Kuno seperti lukisan kembang kanigaranm bentuk bunga persikm matahari dan teratai serta penempelan- penempelan keramik – keramik Cina pada dinding yang tidak terlalu tinggi. Hal ini terjadi, karena ketika dibangunnya Goa Sunyaragi banyak sekali bantuan yang diperoleh dari orang – orang Cina, terutama keturunan pengikut Puteri Ong Tien Nio istrei Syekh Syartif Hidayatullah (Sunan Kalijaga).
Taman yang memiliki luas 15.000 m² ini, merupakan milik keraton kasepuhan yang diwariskan secara turun temurun dan sebagian tanahnya dimiliki oleh Pemerintah Kota Cirebon. Secara garis besar, Tamansari Sunyaragi adalah taman Klangenan atau taman sari, yang karena fungsi utamanya untuk berkhalawat atau bertahanuts atau dengan kata lain menyepi. Bagian-bagiannya terdiri dari 12 bagian, antara lain: 
1. Goa pengawal, diyakini sebagai bangunan yang didirikan paling awal sebagai tempat berkumpul para pengawal keluarga keraton yang berkunjung ke Gua Sunyaragi
2. Goa Pande Kemasan, tempat membuat senjata tajam
3. Goa Simanyang, tempat pos penjagaan
4. Bangsal jinem, tempat Sultan memberi wejangan sekaligus melihat atraksi para prajurit dalam kecakapan peperangan dan bela diri
5. Goa Pawon, dapur penyimpanan makanan
6. Komplek Mande Beling, digunakan untuk pemindangan (tempat bersantai)
7. Goa Lawa, bekas sarang kelelawar
8. Goa Padang Ati, tempat menyepi untuk memperoleh ilham atau inspirasi sebagai penerang hati
9. Goa Kelangengan, tempat menyepi bagi mereka yang menghendaki kelanggengan dalam hidupnya
10. Kompleks Goa Petenga :
a. Goa Petenga, diyakini sebagai bekas jalan rahasia yang tembus ke Gunung jati
b. Goa langse, terdapat saru kamar ruang tahanuts dan satu kamar pemidangan 
c. Bangsal pengulingan, merupakan ruangan khusus untuk putra – putra keraton
d. Ruang Kaputren, ruangan khusus untuk para putri keraton
e. Ruang Patung Putri Cina, dahulu didalam ruangan ini terdapat patung putri Cina atau Ratu Rara Sumanding yang terbuat dari kayu cendana.
f. Cungkub Puncit, bangunan berbentuk joglo yang berfungsi sebagai pendingin ruang Patung Putri Cina
11. Bale Kambang , tempat bersantai atau pemidangan
12. Goa Arga Jumut, tempat orang penting Keraton untuk menambil jamuan.
Tempatnya yang berongga – rongga dan lorong – lorong yang berliku yang gelap menyerupai goa, menjadikan Taman sari Goa Sunyaragi merupakan salah satu Cagar Budaya Jawa Barat yang unik dan menarik.

FOTO FOTO LAINNYA :









SUMBER : http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/883

MAKANAN KHAS KOTA CIREBON

halloo kalian , ngaku orang cirebon tapi gatau makanan khas ? atau orang luar kota yang mau tau makanan khas cirebon ? yuuuk tika kasih tau apa aja makanan khas cirebon :D

1. Nasi Jamblang:
Nasi khas Cirebon ini disajikan didalam daun jati dengan lauk pauk bermacam-macam, seperti paru, daging, tempe, tahu, cumi, dll serta sambal khas cirebon. Dapat diproleh di seluruh kota Cirebon. Para pedagangnya sangat khas sebab menggunakan meja rendah yang menggelar berbagai macam makanan dan dikelilingi oleh bangku panjang untuk duduk pembeli.










2. Empal Gentong:
Makanan mirip soto yang berkuah kental dan bersantan serta dipenuhi dengan daging ini sungguh lezat…. Biasa dimakan dengan nasi ataupun lontong. Yang khas adalah wadah tempat menaruh kuah empal ini yang berada di sebuah gentong makanya dinamakan empal gentong sementara empal adalah potongan-potongan daging.
Cara masaknya pun masih tradisional karena masih mengandalkan kayu bakar. Sambal empal gentong ini sangatlah pedas sebab merupakan saripati cabai merah kering yang dikemudian ditumbuk.










3.Tahu Gejrot:
Makanan berupa tahu yang di potong kecil-kecil ditaruh di atas piring kecil terbuat dari tanah liat kemudian disajikan dengan bumbu gula merah, cabai serta bawang merah dan bawang putih yang diulek.
  Mengapa diberi nama tahu gejrot? Sebab bumbu cair yang digunakan sebagai penyedap dialirkan lewat botol dengan cara diguncangkan sehingga timbul bunyi “gejrot” berulang kali.









4.  Nasi Lengko:
Nasi Lengko merupakan nasi yang cukup mudah dibuat siapa saja sebab terdiri dari bahan makanan yang sederhana seperti nasi putih, tahu, tempe, mentimun tauge, dan daun kucai (seledri). Kemudian ditaburi bawang goreng serta disiram bumbu kacang dan kecap. Lebih enak lagi dimakan ditemani krupuk.











5. Mie Koclok:
Mie kuning yang disajikan dengan toge, kol, suwiran daging ayam, telor lalu disiram dengan kuah santan. Disajikan panas-panas sebab tidak enak jika dimakan kala dingin.








 

SUMBER :  http://rioseles95.wordpress.com/

KESENIAN YANG ADA DI CIREBON

buat temen temen yang belum pernah tau apa aja kesenian maupun kerajinan yang ada di cirebon , saya mau memberi informasi sedikit yaaa :)

Seni Batik Trusmi Dari Cirebon


 Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Di daerah Cirebon ada sebuah desa yang hingga saat ini telah menjadi sentra bisnis batik, nama desa tersebut adalah desa Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon. Desa ini terletak sekitar 5 km dari pusat kota.
Adalah Ki Gede Trusmi salah seorang pengikut Sunan Gunung Jati yang mengajarkan seni batik di desa tersebut sambil meyebarkan agama Islam (1448-1568). Dengan kelihaian membatik yang diajarkan oleh Ki Gede Trusmi, ternyata banyak memberi berkah bagi para pengikutnya di kemudian hari. Hingga kini makam Ki Gede Trusmi di Desa Trusmi masih terawat baik. Bahkan setiap tahun selalu diadakan upacara “Ganti Welit” (atap rumput) dan “Ganti Sirap” setiap empat tahun sekali.
Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Ada dua corak dalam batik Trusmi, yakni keratonan dan pesisiran. Motif keratonan biasanya memakai ornamen yang diambil dari lingkungan keraton, seperti batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, Taman Arum Sunyaragi, dan ayam alas. Untuk warna pada batik dengan motif keratonan lebih cenderung menggunakan warna-warna gelap, seperti coklat, hitam.
 Selain itu, salah satu ciri khas batik asal Cirebon yang tidak ditemui di tempat lain adalah motif “Mega Mendung”, yaitu motif berbentuk seperti awan bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif Mega Mendung adalah ciptaan Pangeran Cakrabuana (1452-1479), yang hingga kini masih kerap digunakan. Motif tersebut didapat dari pengaruh keraton-keraton di Cirebon. Karena pada awalnya, seni batik Cirebon hanya dikenal dalam kalangan keraton.
nah , batik batik ini bisa banyak kalian temui di kawasan kota PLERED , yang mau blanja ya kesitu aja :D


ada juga kesenian SINTREN :

Kesenian Sintren

 
Kehidupan rakyat pesisiran selalu memiliki tradisi yang kuat dan mengakar.Pada hakikatnya tradisi tersebut bermula dari keyakinan rakyat setempat terhadap nilai-nilai luhur nenek moyang, atau bahkan bisa jadi bermula dari kebiasaan atau permainan rakyat biasa yang kemudian menjadi tradisi yang luhur.
Mungkin orang-orang yang dulu hidup di wilayah pesisiran tidak akan mengira kalau tradisi tersebut hingga kini menjadi mahluk langka bernama kebudayaan, yang banyak dicari orang untuk sekedar dijadikan obyek penelitian dan maksud maksud tertentu lainnya yang tentu saja akan beraneka ragam.
Salah satu tradisi lama rakyat pesisiran Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat, tepatnya di Cirebon, adalah Sintren. Kesenian ini kini menjadi sebuah pertunjukan langka bahkan di daerah kelahiran Sintren sendiri. Sintren dalam perkembangannya kini, paling-paling hanya dapat dinikmati setiap tahun sekali pada upacara-upacara kelautan selain nadran, atau pada hajatan-hajatan orang gedean.
Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber kalangan seniman tradisi cirebon, Sintren mulai dikenal pada awal tahun 1940-an, nama sintren sendiri tidak jelas berasal dari mana, namun katanya sintren adalah nama penari yang masih gadis yang menjadi staring dalam pertunjukan ini.
 SUMBER :http://ajinov102.wordpress.com/2010/09/22/kesenian-sintren/